Belajarbahasa Prancis menjadi penting sebenarnya, karena tiga alasan: 1. Bahasa Dunia. Setelah bahasa Inggris, bahasa yang paling banyak digunakan di negara-negara berkembang dan maju adalah bahasa Prancis. Bahkan di beberapa negara, bahasa Prancis menjadi bahasa resmi. Negara-negara yang menjadikan bahasa Prancis sebagai bahasa
Jawa- Indonesian . Jawa-Indonesian Indonesian-Jawa Match word. Insert word into search box. Copyright Š 2008 PPTIK UGM | About | Valid XHTML 1.0 | Powered
BahasaMadura di daerah Bangkalan mempunyai perbedaan dengan bahasa Madura yang digunakan oleh orang Sumenep. Perbedaan tersebut terdapat pada sejumlah kosa kata benda, kata kerja dan intonasi pengucapannya. Orang Sumenep terkesan lebih halus dalam penuturan, sementara oang Bangkalan lebih keras dalam penuturan.
Semacamimbuhan âkahâ pada bahasa Indonesia yang dipakai oleh saudara di Indonesia timur. #4 Dari Kasar ke Halus. Pemetaannya begini: kabupaten Malang bahasanya lebih halus ketimbang bahasa Jawa yang digunakan masyarakat kota Malang. Begitu pula kota Batu lebih halus bahasanya daripada kota Malang dan kabupaten Malang.
TranslateKamus Daerah tersedia dalam kamus: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ⢠Bahasa Sunda ⢠Bahasa Batak Toba ⢠Bahasa Batak Karo ⢠Bahasa Batak Simalungun ⢠Bahasa Batak Angkola (Batak Mandailing) ⢠Bahasa Betawi ⢠Bahasa Bali ⢠Bahasa Banjar ⢠Bahasa Jawa ⢠Bahasa Minang (Minangkabau) / Padang ⢠Bahasa Bugis ⢠Bahasa Dayak â˘
Dáťch V᝼ Háť Trᝣ Vay Tiáťn Nhanh 1s. Belajar Bahasa Madura sering kali dianggap sulit oleh sebagian banyak orang. Jangankan oleh orang luar Madura, beberapa keturunan asli daerah ini pun kerap merasa kesulitan mempelajari salah satu bahasa lokal ini. Di samping kosakatanya yang cukup sulit dipahami, perkembangan bahasa di daerah ini juga tergolong cukup pesat. Hal ini juga jadi pemicu kian lunturnya bahasa utama di Madura. Meski begitu, tidak sedikit juga orang-orang yang masih mempertahankan bahasa asli Pulau Garam ini. Di sampingnya, tidak sedikit juga anak muda yang giat belajar Bahasa Madura guna melestarikan salah satu warisan daerah ini. Jika Anda merupakan salah satu milenial yang ingin menjaga Bahasa Madura, informasi berikut ini sangat penting diketahui. Jadi, simak hingga tuntas, ya. Bahasa Madura dan Perkembangannya Sebagaimana sempat disinggung sebelumnya, bahasa yang dipakai warga kabupaten di ujung provinsi Jawa Timur ini kini cukup beragam. Selain dari segi kosakata, dialek masyarakat pun terpengaruh beberapa budaya yang masuk ke wilayah ini. Sebagai informasi, setidaknya terdapat lima dialek yang berkembang di daerah ini, yaitu Sampang, Bangkalan, Pamekasan, Kangean, dan Sumenep. Dari itu semua, dialek Sumenep merupakan logat yang memiliki persentase paling mendekati dengan aslinya. Jika Anda ingin belajar Bahasa Madura, akan sangat bagus jika menguasai beberapa di antara dialeknya. Selain dialek, tingkatan linguistik juga sebaiknya dipelajari supaya bisa ketika bercakap-cakap, bahasa ini akan terasa lebih mudah dituturkan. . Untuk diketahui, terdapat tiga tingkatan Bahasa Madura, di antaranya bahasa halus, sedang, dan kasar atau tinggi. Cara Belajar Bahasa Madura Dasar untuk Pemula Jika Anda merupakan pemula yang baru belajar Bahasa Madura dasar, tentu akan membutuhkan berbagai cara terbaik. Tentunya, untuk mempelajari bahasa ini supaya tiap katanya bisa lebih mudah dimengerti. Sebagai informasi, sebetulnya ada banyak cara yang bisa dicoba untuk memudahkan orang-orang dalam memahami bahasa Madura. Mulai dari bergabung di kelompok belajar bahasa/kursus atau bisa juga secara otodidak. Namun, inti dari kedua metode belajar itu tetap sama, di antaranya adalah menghafal kosakatanya dan praktik langsung. Apabila Anda tinggal di daerah Madura, belajar Bahasa Madura sehari hari jelas bisa lebih mudah dilakukan. Pasalnya, bahasa ini akan lebih sering didengar dibandingkan di daerah lain. Selain mendengarkan dan menghafal, Anda juga bisa memperkaya kosakata dengan cara praktik langsung, seperti mengobrol bersama orang sekitar. Terutama, orang-orang yang terbiasa menggunakan bahasa daerah Madura. Apabila tidak tinggal di Madura, Anda tidak perlu khawatir sebab belajar Bahasa Madura dasar juga tetap bisa dengan mudah dilakukan. Di antara cara yang bisa dilakukan adalah menemukan berbagai kosakata bahasa Madura dari internet dan menghafalkannya. Guna memastikan bahasa yang dipelajari sudah benar, Anda bisa mempraktikkan langsung hal ini dengan cara mengobrol bersama penutur asli. Tidak perlu jauh-jauh ke Madura, hasil belajar Bahasa Madura dasar bisa dipraktikkan dengan cara mengobrol bersama teman asli Madura. Belajar Bahasa Madura dan Artinya Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara paling bagus untuk belajar Bahasa Madura sehari hari adalah memperkaya kosakata. Cara ini sangat ampuh dilakukan oleh orang-orang yang belajar Bahasa Madura dan artinya secara berkelompok ataupun otodidak. Untuk diketahui, berikut adalah beberapa kosakata yang bisa dipelajari oleh Anda yang ingin belajar Bahasa Madura sehari hari. Mulai dari kosakata, ucapan sehari-hari, angka, mata angin dan masih banyak lagi. Kosakata dalam Bahasa Madura dan Artinya Angka dalam Bahasa Madura dan Artinya Nama-Nama Hari dalam Bahasa Madura dan Artinya Nama Mata Angin dalam Bahasa Madura dan ArtinyaUcapan Pendek dalam Bahasa Madura dan Artinya Selain belajar Bahasa Madura dan artinya dari kosakata di atas, Anda juga bisa mempelajari ucapan yang biasa diungkapkan sehari-hari. Namun sebelum itu, pastikan Anda belajar Bahasa Madura halus untuk diterapkan pada ucapan sehari-hari. Selain belajar Bahasa Madura halus, bahasa tengahan pun bahasa kasar tetap perlu dipelajari. Akan tetapi, sebaiknya dipakai di kehidupan sehari-hari adalah bahasa halus alus. Nah, berikut adalah beberapa contoh ucapan dalam bahasa Madura alus dan kasar yang bisa dipelajari dan diamati perbedaannya. Dari contoh di atas, Anda bisa belajar Bahasa madura halus pun kasar. Dibandingkan bahasa kasar, belajar Bahasa madura halus memang dirasa sedikit sulit sebab makin banyak tatanan katanya. Sebagai alternatif agar bahasa Anda tetap sopan ketika berbahasa Madura, sebaiknya pelajari juga bahasa tengahan. Tingkat bahasa ini jauh lebih gampang kosakatanya dibandingkan materi belajar Bahasa madura halus. Bagaimana, belajar Bahasa Madura sehari hari di atas sangat mudah, bukan? Jika Anda sudah benar-benar paham materi belajar Bahasa Madura dasar, menyusun kalimat menggunakan bahasa ini dijamin tidak akan sulit. Jika dari kosakata belajar Bahasa Madura dan artinya di atas kurang dipahami, Anda bisa mempelajari pola bahasa Madura berikut ini. Pola Membuat Kalimat dalam Bahasa MaduraPada Bahasa Indonesia, pola sintaksis dikenal dengan rumus S + P + O + K, yaitu Subjek + Predikat + Objek + Keterangan. Pada umumnya, subjek dalam Bahasa Indonesia ditujukan pada nama orang. Namun, bahasa asli Madura mempunyai pola sintaksis berbeda, di mana orang-orang lebih sering menggunakan subjek untuk menyebut kata benda. Contohnya, cek bagusseh kata saya, artinya itu bagus, menurut saya. Nah, dari contoh tersebut, Anda bisa menemukan bahwa subjek terletak di kata itu, kemudian predikat ada di kata bagus. Sementara itu, kata menurut saya menjadi pelengkap dari kalimat ini. Untuk diketahui, selain susunan kalimat tadi, terdapat juga beberapa pola lainnya. Jika Anda belajar Bahasa Madura sehari hari disertai dengan kamus-kamus atau buku Bahasa Madura, akan ditemukan beberapa pola. Di antaranya, pola perluasan, penggabungan, penghilangan, pengingkaran, dan pembalikan seperti contoh di atas. Jadi, bagaimana? Belajar Bahasa Madura dan artinya sangat menyenangkan, bukan? Kesimpulannya, belajar Bahasa Madura itu akan jadi mudah selama Anda mau berusaha mempelajarinya. Jika tidak, tentu tidak mungkin Anda bisa menguasai bahasa daerah ini.
Sebagaimana halnya bahasa Jawa, Sunda dan Bali, maka Bahasa Madura pun mempunyai beberapa tingkat bahasa. Sesungguhnya ada lima tingkat bahasa speech levels dalam Bahasa Madura, namun pembagian tingkat bahasa tersebut bisa disederhanakan menjadi tiga tingkat saja, yaitu; tingkat bahasa kasar iyâ-enjâ', tingkat bahasa tengah engghi-enten, dan tingkat bahasa halus èngghi-bhunten Bloomfield 1965294-302. Memang pada dasarnya tingkatan Bahasa Madura itu lazimnya dibagi menjadi tiga tingkat bahasa, yaitu 1. Tingkat Bahasa Umum Iyâ- enjâ' = Lomra {L} Tingkat bahasa ini merupakan tingkat bahasa yang secara struktural adalah yang paling lengkap dibandingkan dengan tingkat bahasa yang lain dalam Bahasa Madura. Tingkat bahasa ini oleh kebanyakan penulis seperti Kiliaan, P. Penninga dan H. Hendriks, Murdiman Haksa Pratista dkk dan juga Alan M. Steven diistilahkan tingkat bahasa âkasarâ dengan singkatan K. Orang Madura pada umumnya tidak menyetujui istilah ini dengan alasan bahwa âkasarâ mengandung konotasi jelek atan negatif, padahal bahasa itu indah dan tidak jelek!. Sebagai ganti "kasarâ kami menggantinya dengan istilah âlomraâ {L} dan untuk selanjutnya dalam buku kamus ini kami memakai istilah tersebut. Lomra berarti lumrah, lazim atau umum dan kepada penulis-penulis Belanda dan Amerika tersebut bisa menggantinya dengan istilah âalgemeenâ =umum bukan grof. onbeschaafd =kasar/tidak beradab, dalam bahasa Inggris bisa diganti dengan âcommonâ =umum, biasa bukan dengan rough =kasar, orang kasar. Di Madura bahasa tingkat iyâ-enjáş' {L} ini dipakai oleh anak-anak dengan anak-anak sebaya sebagai bahasa keakraban, orang dewasa dengan orang dewasa yang dikenal sejak kecil atau sudah akrab, orang tua kepada anakanaknya sendiri, keponakannya dan kepada orang yang akrab dengannya, juga dipakai oleh sebagian golongan masyarakat priyayi kepada orang kebanyakan rakyat. Contoh Apa bââna ella tao? = apakah kamu sudah tahu? Sapa nyamana bââna, lèâ? =siapa nama kamu, dik? Entara dâ' kamma? =hendak pergi kemana? 2. Tingkat Bahasa Menengah Engghi-enten = Tengaan {T} Tingkat bahasa menengah ini di Bangkalan terdengar Engghi-enten =ĂŠ seperti e Jawa pada kata bapakne, merupakan tingkat bahasa tengahan {T} yang dipakai oleh anak-anak dipedesaan kepada orang tuanya, paman bibinya dan kepada orang yang lebih tua darinya. Di perkotaan dipakai oleh seorang mertua kepada menantunya, namun sekarang kebanyakan para mertua sudah memakai tingkat bahasa halus. Juga dipakai oleh para induk semang kepada pembantu rumah tangga yang berasal dari desa pada jaman dahulu ketika masalah perjodohan ditentukan oleh kedua belah pihak orang tua dipakai oleh para suami kepada istrinya, di pedesaan juga dipakai oleh para isu kepada suaminya. Namun sekarang tingkat bahasa tengahan ini sudah jarang terdengar, sudah tidak dimengerti lagi olen generasi muda sekarang, Contoh Napè dhika pon tao? =apakah kamu sudah tahu? SĂŠra nyamana dhika, lè'? =siapa nama kamu, dik? Entara dââ ko'amma dhika? =hendak pergi kemana? 3. Tingkat Bahasa Tinggi/Halus Ăngghi-bhunten = Alos {A} Merupakan bahasa halus =alos yang dipakai sebagai kata pengantar dalam pertemuan-pertemuan, rapat-rapat musyawarah tanpa pengecualian yang hadir juga ada orang muda dan anak-anak, dipakai oleh orang dewasa dengan orang yang baru dikenal baik kepada yang lebih tua maupun terhadap yang lebih muda sebagai bahasa pergaulan yang sopan, dipakai oleh anak-anak kepada orang tuanya sendiri maupun kepada orang dewasa lainnya, dipakai murid kepada gurunya. Contoh Ponapa panjhennengngan ampon mèyarsa? =apakah kamu sudah tahu? PasĂŠra asmana panjhennengan, lè'? =siapa nama kamu, dik? Bhâdhi mèyossa dââkaâáťimma? =hendak pergi kemana? Di luar ketentuan pembagian tingkatan Bahasa Madura di atas masih ada tingkat bahasa yang dipakai sebagian kecil golongan masyarakat priyayi atau kraton kepada sesama priyayinya dan juga dipakai untuk berdoa kepada Allah SWT. Tingkat bahasa ini diistilahkan tingkat bahasa halus/tinggi = Alos-tèngghi {AT}. Contoh {L} sèngko' =saya {L} bââna =kamu {T} bulâ =saya {T} dhika =kamu {A} kaula =saya {A} sampeyan =kamu {AT} bhadhân kaulâ, abdhina =saya {AT} panjhennengan,padhâna, padhâ panjhennengan, ajunan dhâlem =kamuOrang yang dalam berbicara memakai kata-kata {L} = umum dalam berkomunikasi dengan orang lain, di Madura disebut âta' abhâsaâ, tetapi sebaliknya yang memakai kata-kata {T}, {A}, atau {AT} disebut "abhâsaâ. Namun demikian tidak semua kata-kata dalam kalimat itu harus memakai {T}, {A}, atau {AT, karena tidak semua kata dalam bahasa Madura punya {T}, {A}, atau {AT.SumberKamus Bahasa Madura - Indonesia Adrian Pawitra
belajar bahasa madura halus