Sekolahbukan lagi bentuk sebuah bangunan besar yang kaku, tetapi sekolahku adalah tempat di mana sejak aku kecil dibesarkan hingga saat ini, yaitu rumahku. Pandemi ini juga mengajarkan kepada kita seharusnya memang sekolah yang utama adalah rumah kita sendiri, karena di rumahlah tempat di mana seorang anak manusia tumbuh dan berkembang hingga menjemput kedewasaannya. Pengertianbelajar secara umum adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Belajar juga didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam keperibadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk Pesertadidik dapat mencipta bentuk rumah sendiri dengan benda - benda apa saja yang ada di rumah. Peserta didik dapat menceritakan kembali pengalaman hari ini. D. Materi Pembelajaran 1. Membaca do'a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 2. Senam semangat 3. Diskusi dan tanya jawab tentang apa saja ruangan-ruangan di dalam rumah 4. Memangdemikian. 90% lelaki ejakulasi, dibanding 50% perempuan orgasme. Ejakulasi (sperma) diperlukan agar terjadi pembuahan. Orgasme tidak diperlukan agar terjadi ovulasi. Mengenai vagina dan klitoris, keduanya bisa sebabkan orgasme. Ketika kebanyakan lelaki bisa ejakulasi. Sementara tidak semua wanita bisa orgasme. BahasaIndonesia Kelas 1 1. I 2. II aku bisa bahasa indonesia untuk sd/mi kelas 1 Tim Penyusun Penulis : Yeti Nurhayati Editor : Tim Leuser Cita Pustaka Illustrator : Tim Leuser Cita Pustaka Penata Letak : Zakaria Desain cover : Irfansyah Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang 372.6 YET YETI Nurhayati b Bahasa Indonesia 1: Untuk SD dan Vay Nhanh Fast Money. – Dalam sukma sehari-hari, bani adam sebagai makhluk sosial melakukan komunikasi. Riswandi dalam taktikIlmu Komunikasi 2009 menyebutkan bahwa Bernard Berelson dan Gary A. Steiner memahamkan komunikasi andai proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, kepiawaian, dan lain-tak. Manusia berkomunikasi menggunakan kalimat yang tersusun dari kata-pembukaan suatu bahasa. Gorys Keraf dalam muslihatKomposisi 2009 mengistilahkan bahwa kalimat merupakan suatu episode ujaran yang didahului dan diikuti makanya kesenyapan, padahal intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah legkap. Misalnya saat menyabdakan kalimat perintah, seseorang harus menggunakan intonasi nan tegas dan persuasif. M. Ramlan dalam bukuIlmu Bahasa Indonesia, Gramatika 1987 menyebutkan kalimat perintah digolongkan menjadi empat ialah kalimat perintah, kalimat persilahan, kalimat pantangan, dan kalimat ajakan. Baca juga Pola Kalimat Tanya Kapan beserta Jawabannya Kata ajakan privat Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti anjuran permintaan dan sebagainya supaya berbuat. Sehingga kalimat ajakan adalah kalimat yang sakti anjuran agar seseorang cak hendak melakukan sesuatu sesuai yang disampaikan oleh pendongeng. Ciri-ciri kalimat invitasi Ciri-ciri kalimat ajakan boleh dilihat sebagai berikut Ampuh undangan pendongeng terhadap orang lain berwatak mengajak Diawali dengan kata yuk, marilah, mari, dan sebagainya Diakhiri dengan keunggulan seru Diucapkan dengan intonasi yang menyerukan kalimatnya Menggunakan introduksi ganti kita, kami, atau teman-teman Contoh kalimat invitasi dolan Kalimat ajakan dapat digunakan saat ingin mengajak musuh untuk bermain sebagai berikutMarilah kita bertindak! Saingan-padanan, kita berlaku sangka alas kata silakan! Dinda, ayo main lahan umpet! Cuacanya seri, kita bermain di luar marilah! Ayo ke pelan untuk bermain bola! Mari kita berperan popi di rumahku! Andi, kita hujan-hujanan marilah! Mari pergi ke taman main-main! Yuk kita main musik! Hari minggu ini kita bersepeda keliling kota ayo! Mari kita ke pasar malam dan naik wahana! Baca juga Komplet Kalimat Tanya Barang apa Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap periode berpunca Mari berintegrasi di Grup Telegram “ News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install permohonan Telegram lebih-lebih adv amat di ponsel. Memiliki anak yang mengerti sopan santun adalah impian setiap orang tua. Berikut ini rangkuman cara terbaik menanamkan sopan santun pada perilaku anak! Sopan Santun – Karakter baik tidak dijamin oleh kepintaran seseorang. Etika dan budi pekerti lahir dari kebiasaan dan budaya di sekitar anak tumbuh dan berkembang. Peranan orang tua sangat penting untuk membentuk karakter terutama untuk sopan santun. Keluarga adalah tempat paling utama untuk pendidikan sopan santun pada anak. Namun saat ini, sikap sopan santun pada anak-anak semakin berkurang. Orang tua harus sejak dini mulai mengajarkan sopan santun kepada anak karena kebiasaan ini memerlukan waktu yang cukup lama. Kamu sebagai orang tua harus memberikan contoh dan menjadi teladan sehingga anak menganggap serius hal tersebut. Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak sikap sopan santun? Ini dia 10 cara mendidik anak tentang sikap sopan santun! Yuk, disimak para bunda! Baca Juga 10 Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak untuk Masa Depan Cerah 1. Mulai dari Sekarang Sumber Gambar Tru Health Medicine Sebagai orang tua, kamu harus paham dan mengerti kalau pendidikan karakter harus dimulai sedini mungkin. Umur 1-3 tahun adalah waktu yang tepat sehingga anak akan mengingatnya dengan baik. Pada-pada usia tersebut, kamu bisa mengajari anak cara bersalaman, meminta izin, dan cara duduk yang benar. Jangan menunggu ketika anak sudah besar dan menyerahkan tanggung jawab kepada pihak sekolah. Pembelajaran sopan santun harus dilakukan secara bertahap dan merupakan tanggung jawabmu sebagai orang tua. 2. Jadilah Contoh yang Baik Sumber Gambar Mom Blog Society Mengajarkan anak sopan santun akan sia-sia bila kamu tidak mencontohkan kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter yang sesuai norma sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Dengan mencontohkan perilaku sopan dan santun, anak akan lebih mudah mencerna dan menirunya. Jadi, mulailah mengajarkan dan mencontohkan pada anak apa itu sikap sopan santun karena cara terbaik adalah melalui contoh bukan nasihat. 3. Terima Kasih, Tolong dan Maaf Sumber Gambar Indy’s Child Tiga hal sederhana yang harus kamu ingat untuk mengajarkan sopan santun pada anak adalah untuk mengucapkan terima kasih, tolong, dan maaf. Ajari anak untuk mengucapkan kata “tolong” saat meminta bantuan, mengucapkan “terima kasih” setelah dibantu, dan ucapkan “maaf” saat melakukan kesalahan. Selain itu, kamu juga bisa mengajarkan kata-kata lain seperti permisi, ucapan salam, dan lainnya. Ingat juga untuk memberi contoh sehingga anak bisa meresapi kebiasaan tersebut. 4. Konsisten Sumber Gambar Let Grow Dalam mengajarkan sopan santun, bunda tak bisa melakukannya dengan instan. Perlu proses dan ketekunan, sehingga benar-benar dipahami oleh anak. Jangan pernah lelah untuk mengingatkan anak tentang perilaku-perilaku yang mencirikan sopan santun. Anak mungkin lupa tentang tata krama yang benar, namun kamu bisa mengingatkan mereka dengan sabar. Selain itu, janganlah mentolerir sikap anak yang tidak sesuai. Terlalu sering memaklumi sikap mereka akan membuatmu terlihat tidak konsisten. 5. Apresiasi yang Sesuai Sumber Gambar Fit Kids Weight Loss Program Ketika apa yang kamu ajarkan perihal sopan santun bisa diterapkan oleh anak dengan baik, berikanlah mereka pujian. Bisa berupa hadiah makanan atau minuman kesukaannya. Namun, jangan berlebihan saat memberikan ujian karena membuat anak berlaku sopan untuk hadiah bukan karena menyadari manfaatnya. Hal sebaliknya bila anak tidak melakukan sopan santun yang telah kita ajarkan, berikan mereka teguran sehingga menyadari kesalahannya. Jadilah orang tua yang adil. Apresiasi tidak hanya berupa pujian namun juga teguran bila anak melakukan kesalahan. Anak tetap fokus belajar di malam hari dengan lampu belajar berkualitas! Baca Juga Ingin Anak Cerdas? Dukung Nutrisinya dengan 9 Makanan Perangsang Otak Ini! 6. Perhatian Memberikan perhatian serta respon pada anak dapat mendekatkan kalian. Karena bisa saja, anak berperilaku tidak sopan hanya untuk mencari perhatian orangtuanya. Selagi kamu ada di rumah, luangkan lah waktu untuk bermain bersama anak. Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban untuk berkomunikasi dengan anak sesibuk apapun kamu. 7. Ajarkan sambil Bermain Cara yang lebih kreatif dalam mengajarkan sopan santun adalah dengan bermain peran. Selain santai, anak pun bisa lebih menikmati ajaran-ajaran yang kamu berikan. Kamu bisa melatih anak tentang sikap sopan santun sesuai peran yang kamu mainkan. Dalam permainan ini, kamu bisa selipkan cara-cara menyapa orang, bersikap pada orang yang lebih tua, atau menghargai pendapat orang lain. Selain itu, kamu juga bisa memberikan pujian ketika mereka berperilaku baik selama permainan ini. Tunjukkan pula kalau kamu sangat menghargai sikap mereka yang baik dan sopan. Dengan metode ini, bunda bisa mengajari anak dengan santai amun efektif. 8. Ajarkan dengan Cerita Anak kecil sangat suka dengan cerita atau dongeng. Kamu bisa memanfaatkan situasi untuk mengajari mereka sambil membacakan dongeng. Pilihlah dongeng atau ceirta yang mengandung unsur-unsur budaya serta norma-norma sosial. Bila pesan yang ingin kamu sampaikan lebih menjurus, kamu bisa gunakan imajinasi dan memasukkan nilai-nilai sopan santun dalam dongeng untuk anak. 9. Memberi Koreksi bukan Memaki Selama proses belajar, tentu anak akan sering melakukan kesalahan. Dalam keadaan ini, janganlah sekali-kali kamu memaki mereka. Memberikan teguran itu wajar namun bukan berarti memarahi mereka secara berlebihan. Jangan buat mereka berperilaku sopan karena takut padamu sebagai orang tua. Berikanlah rasa nyaman dan berikan teguran sewajarnya. Kamu tentu tidak ingin dibenci anakmu, kan? 10. Kenalkan Nilai Agama Ajaran-ajaran agama adalah ajaran yang sesuai norma dan pasti dapat diterima oleh masyarakat. Melalui pendidikan agama yang mulai kamu kenalkan sejak dini pada akan membantu memunculkan perilaku yang baik dan santun. Nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama sangat penting untuk menumbuhkan karakter dan kedewasaan anak ketika ia besar nanti. Baca Juga 7 Tips dan Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini Itu dia Toppers beberapa cara jitu dalam mendidik dan mengajarkan anak sikap sopan santun. Sebagai orang tua, adalah kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak sehingga mereka memiliki karakter yang baik dan terima oleh masyarakat. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya! Jangan lupa juga untuk mengunjungi Tokopedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan anak dengan harga terbaik! Temukan semua kebutuhan ibu dan anak terlengkap dengan harga termurah di sini! Sopan santun pada anak memang perlu diajarkan sejak dini. Salah satu cara yang dapat Bunda ajarkan adalah dengan bermain rumah-rumahan bersama Si Buah Hati. Biasanya permainan akan dimulai melalui percakapan seperti “Tok.. tok.. tok. Nina-nya adaaa?”Sapaan itu juga akan sering terjadi saat sosialisasi anak semakin terpupuk dengan teman-temannya. Hari ini Si Buah Hati bermain ke rumah Nina, esoknya Nina mungkin yang akan berkunjung ke rumah yang lainnya. Apakah Bunda was-was Si Buah Hati akan berperilaku baik di rumah Nina?Ragam pertanyaan masalah kesopanan tersebut memang mengkhawatirkan. Bunda ingin Si Buah Hati bersenang-senang dengan temannya, tapi juga ingin ia bertingkah laku sopan menghormati orang tua temannya, dan tidak membuat rumah mereka berantakan. Proses belajar anak untuk memahami etika kesopanan ini bisa dimunculkan dengan bermain rumah-rumahan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang manfaat dari permainan rumah-rumahan bagi Si Buah HatiMengajarkannya Untuk Lebih HormatMengajak Si Buah Hati bermain rumah-rumahan sekaligus dapat mengajarkannya untuk lebih sopan dan hormat. Cobalah mengajarkan kepadanya untuk membiasakan diri berkata tolong, permisi dan terima kasih dengan baik dan benar. Sehingga, permainan tamu-tamuan selain menyenangkan, juga dapat menjadi proses belajar Si Buah Hati untuk lebih hormat dan sopan kepada orang Cara Menyambut TamuSelain menyenangkan, permainan Rumah-rumahan ini juga dapat mengajarkannya bagaimana berperilaku sopan. Salah satunya adalah cara membuka pintu. Ajarkan pada Si Buah Hati untuk membuka pintu dan menyambut tamu dengan ramah. Hal ini tentu dapat meningkatkan aksi cerdas seiring dengan tahapan usianya, khususnya untuk selalu bersikap sopan pada orang Bertutur Kata yang Lembut dan SopanAjarkan pada Si Buah Hati untuk menatap mata orang lain saat berbicara dan tersenyum saat berinteraksi dengan orang lain. Sikap sopan santun saat berbicara ini tentu sangat mempengaruhi proses belajarnya agar terbiasa bersikap sopan dan ramah pada setiap orang yang Agar Tidak Menginterupsi PembicaraanMelakukan permainan Rumah-rumahan ini juga dapat memberikan kesempatan pada Bunda untuk mengajarkan agar tidak menginterupsi pembicaraan apabila orang lain sedang berbicara. Ajarkan pula pada Si Buah Hati untuk merespon pembicaraan lawan bicaranya sebagai bentuk sopan santun saat berinteraksi dengan orang mengajak Si Buah Hati bermain Rumah-rumahan juga dapat membuatnya memahami dan mengerti bagaimana cara bertamu di rumah orang lain dengan baik dan sopan. Sopan santun merupakan salah satu wujud norma perilaku bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Dalam "Teori Behaviors" dinyatakan bahwa perilaku seseorang itu bisa diamati dan dijelaskan sebagai wujud respon dari berbagai macam pengalaman stimulus yang pernah dialami. Jadi perilaku merupakan bagian dari budi pekerti yang tidak lain adalah cermin kepribadian seseorang dan terlihat oleh orang lain baik dalam perbuatan maupun interaksi terhadap lingkungannya. Perilaku peserta didik antara lain adalah moral, sikap beragam, sosial, emosi, disiplin, dan konsep Hartono dalam buku berjudul Sopan Santun dalam Pergaulan, bahwa sopan santun merupakan suatu kebiasaan baik dan lingkungan menyepakatinya. Santun bisa diartikan sebagai norma atau wujud sikap sangat hormat. Sopan santun juga merupakan bagian dari etika dan bersifat lebih umum daripada moral. Etika digunakan untuk menganalisis suatu nilai sedangkan moral digunakan untuk menilai perbuatan itu baik atau masa revolusi industri ini hampir setiap peserta didik memiliki gadget atau gawai yang bisa diakses selama 24 jam berada dalam genggaman mereka. Informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sumber seperti dari mesin pencari ataupun media sosial sangat mudah diperoleh dan diunduh secara gratis. data yang diunduh dari hanya berupa file teks, gambar, hingga film. Seluruh informasi yang mereka dapatkan bisa berupa hal-hal positif atau negatif menurut standar budaya masyarakat kita. Berbagai macam informasi yang mereka dapatkan dari negara lain, tanpa disadari telah ikut serta membentuk perilaku remaja kita dan pada akhirnya dapat memengaruhi budaya kita sendiri. Sering kali akhirnya remaja selaku peserta didik mengalami masalah-maslah yang terkait dengan perilaku sopan santun hingga terbawa ke sekolah. Jika terjadi demikian, lalu bagaimana cara yang bisa dilakukan oleh orangtua akademik yaitu guru atau orangtua biologis saat di rumah dalam mengajarkan sopan santun ketika berada di kelas? Berikut Membuat Tata Tertib KelasTata tertib di dalam kelas terlihat sepele namun bisa berdampak pada perilaku jika seluruh anggota kelas bersedia komitmen dan menerima sanksi jika terbukti melanggar. Tata tertib kelas ini bisa juga merupakan tata tertib sekolah yang disesuaikan untuk lingkup yang lebih kecil. Tata tertib kelas ini bisa dibuat dengan media yang dapat menarik perhatian peserta didik, misalnya dengan media kertas karton kemudian ditulis dengan rapi agar terbaca jelas oleh peserta didik yang lain atau bisa menggunakan media lain yang lebih permanen. Aturan dari tata tertib kelas misalnyaBerdoa sebelum pelajaran dimulai. Tujuannya adalah dengan berdoa, peserta didik dapat menurunkan emosi-emosi negatif yang terbawa dari rumah sehingga di kelas menjadi lebih salam setiap kali guru masuk ke dalam kelas dan mengucapkan terima kasih ketika guru sudah selesai kebersihan ruang kelas. Bisa dilakukan dengan cara pengaturan kelompok piket setiap kebersihan meja kursi kelas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik tidak mencoret-coret sarana prasarana milik sekolah, sehingga tidak terkesan kotor karena bekas tinta, pensil, cat warna, pita koreksi, ataupun sisa makanan seperti permen meminta izin kepada guru saat ada keperluan keluar kelas. Keperluan apapun saat masih berada di jam pelajaran, peserta didik harus meminta izin terlebih dahulu kepada guru di kelas. Misalnya ke toilet, ke ruang UKS, dan membuat surat izin jika sedang sakit. Surat izin ini sebagai dokumen bukti bahwa peserta didik tidak membolos, dan surat izin wajib dibuat oleh orangtua atau menggunakan HP di kelas. Menggunakan HP saat pembelajaran berlangsung dan tanpa izin dari guru merupakan hal yang kurang sopan, sebab peserta didik akhirnya tidak memberikan perhatian saat guru sedang menjelaskan materi pelan saat di dalam kelas. Tata tertib ini akan membiasakan peserta didik tidak berteriak-teriak yang tidak perlu, sebab bersuara pelan atau cukup terdengar saja untuk satu ruang kelas itu sudah makan atau minum di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. 2. Memberikan Contoh TeladanGuru di sekolah adalah orangtua akademik bagi peserta didik, oleh karena itu hubungan guru dan peserta didik haruslah harmonis. Dengan demikian peserta didik juga akan melihat dan mencontoh sikap-sikap yang dilakukan oleh para guru. Guru wajib mengingatkan peserta didik apabila dalam berbicara dengan orang lain dirasa kurang sopan. Misalnya kepada guru sendiri, kepada tenaga kependidikan, kepada penjaga sekolah, kepada tamu sekolah, kepada kakak kelas atau adik kelas bahkan kepada teman sebaya. Susunan tata bahasa ketika sedang bercakap-cakap juga patut dicontohkan, perlu juga peserta didik diajak berkomunikasi dan menggunakan kata-kata positif terhadap lawan bicara. Sangat tidak disarankan guru memberikan label kepada peserta didik saat sedang berbicara, misalnya, “Dasar kamu anak bodoh, soal seperti ini saja tidak bisa mengerjakan!” Hendaknya guru memberikan penguatan kepada peserta didik jika memang belum bisa, misalnya, “Tidak apa-apa saat ini kamu mungkin belum bisa, Ibu sarankan kamu banyak berlatih, ya.”Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek Saat PJJPJJ bukanlah halangan untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, seperti pembelajaran berbasis Kurniasih3. Membiasakan Berkomunikasi Santun Saat di RumahSaat di rumah peserta didik sudah berada bersama orangtua biologis mereka. Peran orangtua sangat luar biasa dalam pembentukan perilaku sopan santun yang dapat terbawa oleh anak ketika di lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah. Children see children do, merupakan kutipan yang tidak berlebihan. Anak akan mencontoh apa yang dilakukan atau pun dituturkan oleh orangtua mereka ketika sedang bercakap. Sehingga menjadi sangat penting bagi orangtua untuk memperbaiki diri pribadinya agar dapat menjadi teladan bagi anak, misalnya tidak meneriaki anak saat mereka melakukan kesalahan, memberi pengarahan dengan cara yang baik saat menyuruh anak melakukan sesuatu, menjaga intonasi suara ketika sedang bercakap-cakap dengan anak, dan banyak lagi hal positif yang dapat Jurusan Kuliah yang Paling Dibutuhkan Dimasa Depan7 jurusan kuliah yang paling banyak dibutuhkan di masa mendatang. Jurusan kuliah ini memiliki peluang besar di masa Supini4. Sopan Santun Saat Pembelajaran DaringPembelajaran daring sudah sangat akrab dengan para peserta didik. Permasalahan bisa muncul ketika guru sedang memberikan penjelasan melalui aplikasi Zoom atau Google Meet, akan lebih sopan ketika guru maupun orangtua mengingatkan anak selaku peserta didik untuk menyalakan kamera saat daring berlangsung. Ini menunjukkan etika kesopanan peserta didik yaitu memberikan apresiasi kepada guru yang sedang mengajar di ruang aplikasi. Apabila peserta didik ada kebutuhan untuk ke toilet misalnya, guru maupun orangtua dapat mengingatkan mereka untuk izin, hal ini mudah dilakukan sebab pada aplikasi daring biasanya sudah tersedia fitur tertentu yang dapat digunakan sebagai penanda peserta didik perlu untuk menyampaikan sesuatu. Selain itu, peserta didik juga harus belajar menahan diri untuk tidak menuliskan hal-hal yang kurang baik saat guru sedang berbagi layar kepada peserta empat cara mengajarkan sopan santun siswa, perlu disadari bahwa sopan santun tidak terbentuk begitu saja di dalam kelas, namun perlu pembiasaan juga ketika berada di rumah. Pembiasaan sederhana bisa dengan tiga kata ajaib yaitu, terima kasih, maaf, tolong. Semoga bermanfaat. Berlangganan newsletter kami Dapatkan postingan terbaru yang dikirim langsung ke kotak masuk kamu. Now check your inbox and click the link to confirm your subscription. Please enter a valid email address Oops! There was an error sending the email, please try later. Direkomendasikan untuk kamu – Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial melakukan of Contents Show Diunggah olehInformasi DokumenBagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiApakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?Apakah konten ini tidak pantas?Judul AsliDiunggah olehPuaskan Keingintahuan AndaBuka kunci dokumen lengkap dengan percobaan gratis!Bagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiNavigasi cepat Riswandi dalam buku Ilmu Komunikasi 2009 menyebutkan bahwa Bernard Berelson dan Gary A. Steiner mengartikan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan berkomunikasi menggunakan kalimat yang tersusun dari kata-kata suatu bahasa. Gorys Keraf dalam buku Komposisi 2009 menyebutkan bahwa kalimat adalah suatu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah saat mengucapkan kalimat perintah, seseorang harus menggunakan intonasi yang tegas dan Ramlan dalam buku Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis 1987 menyebutkan kalimat perintah digolongkan menjadi empat yaitu kalimat perintah, kalimat persilahan, kalimat larangan, dan kalimat juga Contoh Kalimat Tanya Kapan beserta JawabannyaKata ajakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti anjuran permintaan dan sebagainya supaya berbuat. Sehingga kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi anjuran agar seseorang mau melakukan sesuatu sesuai yang disampaikan oleh penutur.  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang rumahMateri Pembiasaan 1. Mengucapkan salam2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku berpetak, Pensil  LKA, Kartu Angka, Lem Buku merekat, kepingan geometri  BalokA. PEMBUKAAN ± 30 Menit Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Merayap dengan berbagai variasiB. INTI ± 60 Menit1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yangdipahami Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Melengkapi kata rumahku sangat bagusb. Kelompok 2 Menghitung dan menulis jumlah rumah dengan cara memberi angka c. Kelompok 3 Membuat bentuk rumah dari kepingan geometri2 Bermain balok6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP1. Menanyakan perasaan selama hari ini2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulangD. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaianProgramPengem KD IndikatorHasil PenilaianBB MB BSH Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari- Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus- Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diISOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik dan teman Tugas BindoDiunggah olehAlexius0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat 0 suara117 tayangan1 halamanInformasi Dokumenklik untuk memperluas informasi dokumenJudul AsliTUGAS BINDOHak Cipta© © All Rights ReservedBagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiBagikan dengan Email, membuka klien emailEmailApakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatApakah konten ini tidak pantas?SimpanSimpan TUGAS BINDO Untuk Nanti0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat 0 suara117 tayangan1 halamanTugas BindoJudul AsliTUGAS BINDODiunggah olehAlexiusSimpanSimpan TUGAS BINDO Untuk Nanti0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTanamkanBagikanLompat ke HalamanAnda di halaman 1dari 1Cari di dalam dokumenPuaskan Keingintahuan AndaSegala yang ingin Anda pun. Di mana pun. Perangkat apa Komitmen. Batalkan kapan kunci dokumen lengkap dengan percobaan gratis!Bagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiBagikan dengan Email, membuka klien emailNavigasi cepatBerandaBukuBuku audioDokumen, aktif

bentuk santun mau belajar di rumahku